Memulai Usaha Kost

Pada tulisan saya minggu yang lalu dengan judul "Usaha Kos-kosan", saya katakan bahwa bisnis kos-kosan itu unik. Dengan modal minim sekalipun bisa kita jalankan. Bagaimana caranya? Cukup dengan 1 kamar pun kita bisa memulai usaha kos-kosan ini.

Apabila di rumah Anda ada kamar kosong, yang biasanya disediakan untuk tamu atau digunakan sebagai gudang, maka Anda bisa segera memulai usaha kos-kosan ini.

Langkah 1 : Mempersiapkan Kamar
Sudah pasti kita harus bersih-bersih kamar dan juga mungkin perlu dilakukan pengecatan ulang agar kamar benar-benar terlihat bersih dan nyaman untuk ditempati.
Selanjutnya menata perabot yang ada, seperti tempat tidur, lemari, meja, kursi dan lain-lain. Yang perlu diingat adalah, bahwa semakin banyak fasilitas yang diberikan pasti semakin besar minat calon penghuni kost untuk menyewanya.

Langkah 2 : Menentukan Harga Sewa Kamar
Menurut Wibowo Turnady dari sewakost.com, untuk menentukan harga sewa kamar dapat dilakukan dengan 2 cara :
1. Mengacu pada bunga deposito bank;
2. Mengacu pada harga pasaran di lokasi rumah kost Anda.
Untuk acuan bunga deposito bank memakai rumus : bunga deposito x harga jual rumah (harga pasaran, bukan harga NJOP) hasilnya dibagi 12 (bulan) dan dibagi lagi dengan jumlah kamar.
Rumusan ini memang cocok untuk rumah kost (rumah yang memang dikhususkan untuk kos-kosan), meski tidak mutlak karena harus melihat juga harga pasaran di lokasi tersebut.
Perlu dicatat, bahwa hasil rumusan di atas hanya sebagai pedoman kita untuk menentukan harga sewa kamar yang pas, belum dimasukkan unsur-unsur biaya, seperti: upah karyawan, uang keamanan, biaya listrik, air dan lain-lain. 
Bagaimana dengan bisnis kost yang dimulai dengan 1 kamar seperti contoh pada artikel ini? Yang tepat adalah membandingkan dengan tempat kost lainnya disekitar rumah Anda. Bagaimana kalau dilingkungan itu belum ada? Bandingkanlah dengan lingkungan yang lebih jauh lagi tidak mengapa dan menganalisa respon yang ada dari calon penghuni kost. Bila respon negatif, kemungkinan harga sewa terlalu tinggi, dan sebaliknya.

Langkah 3 : Mempromosikan Kamar Kost
Bagian terpenting dari setiap usaha adalah mempromosikan dan memasarkan barang yang akan dijual, termasuk dalam bisnis kos-kosan. Ada banyak cara mempromosikan kamar kost yang kita tawarkan, mulai dari yang konvensional, seperti pasang tulisan / spanduk di pagar rumah, sebar brosur di kampus, kantor-kantor dan lain-lain, sampai memanfaatkan teknologi internet yang ada, seperti di media sosial yang banyak ragamnya, juga dapat melalui pemasangan iklan di website yang khusus mengelola usaha kos-kosan, antara lain di sewakost.com.

Langkah 4 : Mempertahankan Pelanggan
Apabila kita sudah dapat pelanggan (penghuni kost) tugas kita selanjutnya adalah bagaimana cara kita agar pelanggan tersebut betah untuk tinggal di tempat kita dalam jangka waktu yang lama. Selain hal-hal yang normatif (sesuai kesepakatan awal) yang wajib kita berikan, yang tidak kalah pentingnya adalah membangun hubungan sosial dan komunikasi yang baik dengan pelanggan tersebut.

Demikianlah artikel saya kali ini. Semoga bermanfaat.
Surabaya, 23 Mei 2016
(sumber: blog sewakost.com dan berbagai sumber lainnya)

 

Usaha Kos-kosan

Dahulu seseorang membuka usaha tempat kost (kos-kosan) masih dipandang sebelah mata, karena dianggap usahanya kaum pensiunan, bisnis yang tidak menjanjikan, tidak keren (bahasa gaulnya "prestige"). Memang, banyak orang-orang yang sudah purna-tugas memanfaatkan kamar-kamar rumahnya yang tidak dipakai, entah karena anak-anaknya sudah mandiri semua, atau memang mempunyai banyak kamar. Bagi mereka, dengan menyewakan kamar-kamar yang ada selain mendapat tambahan uang belanja, juga mendapat teman bicara dan rumah menjadi tidak sepi. Apalagi usaha kos-kosan ini tidak memerlukan pendidikan khusus dan modal yang besar, karena pada umumnya kamar yang disewakan sudah ada perabotnya. Hanya perlu modal sabar dan terbiasa bersosialisasi dengan sesama. Jadi tidaklah salah sepenuhnya kalau ada yang memberikan stempel "usaha kaum pensiunan" untuk bisnis kos-kosan ini pada mulanya.

Sejalan dengan perkembangan zaman, usaha kos-kosan ini oleh sebagian orang dijadikan sebuah peluang bisnis yang sangat menjanjikan, terutama dikota-kota besar dan dilokasi yang strategis, seperti: pusat perdagangan / perkantoran, kawasan industri, kawasan pendidikan, dan Rumah Sakit. Karena di tempat-tempat tersebut pasti banyak pendatang dari luar kota yang membutuhkan tempat tinggal untuk sementara waktu.

Ada 3 keuntungan dalam bisnis kos-kosan :
1. Nilai properti yang akan naik terus;
2. Pengembalian modal yang jelas dan terukur;
3. Tanpa pembelajaran khusus dalam menjalankan bisnis ini.

Harga tanah dan rumah kemungkinan kecil bisa turun, apalagi di kota-kota besar harga properti setiap tahun selalu naik. Membuka usaha kos-kosan yang berarti bermodal sebuah rumah tidak akan rugi. kalau pun usaha tidak jalan atau mau beralih ke bisnis lain, rumah bisa dijual kembali dengan harga yang sudah pasti naik.

Bisnis kos-kosan ini unik, sebab besarnya modal bisa diatur sesuai dengan kemampuan dan perhitungan pengembalian modal sangat jelas dan sederhana. Kita tinggal mengalikan harga sewa kamar dengan jumlah kamar, hasilnya setelah dikurangi biaya operasional merupakan penghasilan bersih kita. Contoh: dengan modal Rp.300.000.000,- kita membangun 10 kamar (asumsi ada lahan kosong didalam rumah kita). Dengan harga sewa kamar sebesar Rp.750.000,-/bulan, berarti kita mendapatkan penghasilan kotor Rp.7.500.000,-/bulan. Setelah dikurangi biaya operasional (upah karyawan, biaya keamanan, dan lain-lain) sebesar Rp.1.500.000,-, maka kita mendapat penghasilan bersih Rp.6.000.000,-/bulan atau Rp.72.000.000,-/tahun. Jadi sekitar 4 tahun modal kita akan kembali.

Menjalankan usaha kos-kosan ini tidak perlu keahlian khusus, hanya butuh kesabaran dan terbiasa bersosialisasi dengan sesama. Kesabaran dibutuhkan, sebab kita menghadapi bermacam karakter manusia. Mudah bergaul, sebab kita akan bertemu dan bergaul dengan penghuni-penghuni kost tersebut.

Anda tertarik ?

Demikianlah artikel saya kali ini. Semoga bermanfaat.
Surabaya, 16 Mei 2016
(sumber: dari berbagai sumber)

 

Tentang Kost

Mendengar kata "kost", setiap orang hampir mempunyai kesamaan pengertian, yaitu suatu tempat atau sebuah kamar yang disewakan kepada orang yang membutuhkan dalam jangka waktu tertentu dan dengan biaya sewa tertentu.

Meruntut dari sejarahnya, kata "kost" berasal dari bahasa Belanda:"in de kost", yang secara hurufiah berarti: "makan di dalam", atau dalam pengertian lebih luas: "tinggal dan ikut makan" di dalam rumah tempat menumpang tinggal. Dimana pada zaman kolonial / penjajahan Belanda di Indonesia, "in de kost" ini merupakan sebuah gaya hidup yang cukup populer dikalangan menengah ke atas untuk kaum pribumi, terutama bagi kalangan yang sangat mengagung-agungkan budaya barat / Eropa khususnya budaya Belanda.

Bagi kalangan ini, mereka berharap dapat meningkatkan status/strata sosial keluarga dan keturunan mereka sekelas dengan bangsa Eropa / Belanda. Dengan meng-indekost-kan anak-anak mereka ke keluarga Belanda otomatis anak-anak mereka akan mengikuti budaya orang-orang Belanda. Dengan membayar sejumlah uang dan bersedia memenuhi persyaratan tertentu, anak mereka dapat tinggal di rumah orang Belanda yang mereka inginkan dan resmilah anak-anak tersebut menjadi anak angkat dari keluarga Belanda tersebut.

Setelah tinggal serumah dengan keluarga Belanda tersebut, si anak tetap dapat bersekolah dan belajar menyesuaikan diri dengan gaya hidup keluarga tempat ia menumpang. Dari situasi inilah mungkin sisi paling penting dari konsep "in de kost" jaman dulu, yaitu mengadaptasi dan meniru budaya hidup, bukan sekedar hanya makan dan tidur saja. Konsep "in de kost" ini mirip dengan konsep "home stay" (bahasa Inggris) pada zaman sekarang.

Dalam perkembangannya, terjadi evolusi nilai sosial didalam konsep indekost atau kost ini, yang tadinya hubungan antara anak kost dengan tuan rumah mengedepankan hubungan kekeluargaan, sekarang banyak yang berubah ke nilai-nilai yang lebih komersil.

Kost atau kos-kosan sekarang telah menjadi salah satu ladang bisnis yang banyak diminati. Mulai dari kategori bisnis sampingan sampai kategori bisnis yang serius. Dikatakan sebagai bisnis sampingan, karena hanya memanfaatkan ruangan-ruangan dalam rumah atau kamar-kamar yang kosong dari pada tidak mempunyai nilai apapun. Dikatakan sebagai bisnis yang serius, karena tujuannya memang berbisnis dalam bidang penyedia tempat kost. Untuk kategori ini memang membutuhkan modal yang besar dan usaha ini dijalankan secara profesional. Disinilah terjadi evolusi nilai-nilai sosial yang sebelumnya hubungan antara anak kost dengan tuan rumah seperti keluarga sendiri, berubah ke nilai-nilai komersil antara penghuni kost dengan penyedia jasa kost.

Demikianlah artikel saya kali ini. Semoga bermanfaat.
Surabaya, 02 Mei 2016
(sumber: wikipedia & berbagai sumber lainnya)