Kost, Sewa dan Kontrakan

Banyak yang bertanya, apa beda antara kost/kos, sewa dan kontrakan?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Indekos : tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan (dengan membayar setiap bulan); memondok. Sewa : pemakaian sesuatu dengan membayar uang. Kontrakan : yang dikontrak atau disewa (tentang rumah dan sebagainya).

Ada yang mengatakan, bahwa "kost" itu untuk orang lajang saja, kalau untuk yang sudah berkeluarga menyebutnya "kontrakan". Ada pula yang membedakan dari tempatnya, kalau "kost" itu untuk sebuah kamar, kalau "kontrakan" itu untuk sebuah rumah. Ada juga yang membedakan dari sistem pembayarannya, kalau "kost" sistem pembayarannya bulanan, kalau "kontrakan" sistem pembayarannya tahunan.

Sedangkan untuk kata "sewa" sebenarnya sama dengan istilah "kontrak". Kata kontrak berasal dari bahasa Inggris "contract" = kontrak, perjanjian. "kontrak" sendiri menurut KBBI : perjanjian (secara tertulis) antara dua pihak dalam perdagangan, sewa-menyewa, dan sebagainya.
Kata "sewa" banyak dipakai secara umum merujuk pada tindakan seseorang memakai barang milik orang lain untuk periode tertentu dengan membayar sejumlah uang. Untuk kata "kontrak" tidak seluas pemakaiannya seperti pada kata "sewa". Contoh : sewa/kontrak rumah, sewa mobil, kontrak kerja.

Memang dalam perkembangannya suatu istilah dapat berubah dan berkembang mengikuti perkembangan zaman itu. Menurut saya, istilah kost/kos atau indekost/indekos itu lebih tepat dipakai merujuk pada kegiatan sewa-menyewa sebuah kamar baik untuk lajang maupun keluarga dengan sistem pembayaran bulanan. Meski sekarang sudah menjadi tren, bahwa sebuah kamar di-design layaknya kamar apartemen, ada dapur dan kamar mandi. Sedangkan istilah sewa atau kontrakan lebih tepat dipakai merujuk pada kegiatan sewa-menyewa rumah baik untuk lajang maupun keluarga dengan sistem pembayaran tahunan.

Jadi kesimpulan dari saya adalah, "kost" merujuk pada sewa kamar atau sebuah ruangan dengan sistem pembayaran bulanan. "Sewa" atau "kontrakan" merujuk pada sewa rumah atau sebuah bangunan dengan sistem pembayaran tahunan. Meski bisa saja kesimpulan ini tidak tepat lagi dimasa yang akan datang sesuai perkembangan zaman. Wallahualam....

Demikianlah artikel saya kali ini. Semoga bermanfaat.
Surabaya, 09 Mei 2016
(sumber: dari berbagai sumber)

Tentang Kost

Mendengar kata "kost", setiap orang hampir mempunyai kesamaan pengertian, yaitu suatu tempat atau sebuah kamar yang disewakan kepada orang yang membutuhkan dalam jangka waktu tertentu dan dengan biaya sewa tertentu.

Meruntut dari sejarahnya, kata "kost" berasal dari bahasa Belanda:"in de kost", yang secara hurufiah berarti: "makan di dalam", atau dalam pengertian lebih luas: "tinggal dan ikut makan" di dalam rumah tempat menumpang tinggal. Dimana pada zaman kolonial / penjajahan Belanda di Indonesia, "in de kost" ini merupakan sebuah gaya hidup yang cukup populer dikalangan menengah ke atas untuk kaum pribumi, terutama bagi kalangan yang sangat mengagung-agungkan budaya barat / Eropa khususnya budaya Belanda.

Bagi kalangan ini, mereka berharap dapat meningkatkan status/strata sosial keluarga dan keturunan mereka sekelas dengan bangsa Eropa / Belanda. Dengan meng-indekost-kan anak-anak mereka ke keluarga Belanda otomatis anak-anak mereka akan mengikuti budaya orang-orang Belanda. Dengan membayar sejumlah uang dan bersedia memenuhi persyaratan tertentu, anak mereka dapat tinggal di rumah orang Belanda yang mereka inginkan dan resmilah anak-anak tersebut menjadi anak angkat dari keluarga Belanda tersebut.

Setelah tinggal serumah dengan keluarga Belanda tersebut, si anak tetap dapat bersekolah dan belajar menyesuaikan diri dengan gaya hidup keluarga tempat ia menumpang. Dari situasi inilah mungkin sisi paling penting dari konsep "in de kost" jaman dulu, yaitu mengadaptasi dan meniru budaya hidup, bukan sekedar hanya makan dan tidur saja. Konsep "in de kost" ini mirip dengan konsep "home stay" (bahasa Inggris) pada zaman sekarang.

Dalam perkembangannya, terjadi evolusi nilai sosial didalam konsep indekost atau kost ini, yang tadinya hubungan antara anak kost dengan tuan rumah mengedepankan hubungan kekeluargaan, sekarang banyak yang berubah ke nilai-nilai yang lebih komersil.

Kost atau kos-kosan sekarang telah menjadi salah satu ladang bisnis yang banyak diminati. Mulai dari kategori bisnis sampingan sampai kategori bisnis yang serius. Dikatakan sebagai bisnis sampingan, karena hanya memanfaatkan ruangan-ruangan dalam rumah atau kamar-kamar yang kosong dari pada tidak mempunyai nilai apapun. Dikatakan sebagai bisnis yang serius, karena tujuannya memang berbisnis dalam bidang penyedia tempat kost. Untuk kategori ini memang membutuhkan modal yang besar dan usaha ini dijalankan secara profesional. Disinilah terjadi evolusi nilai-nilai sosial yang sebelumnya hubungan antara anak kost dengan tuan rumah seperti keluarga sendiri, berubah ke nilai-nilai komersil antara penghuni kost dengan penyedia jasa kost.

Demikianlah artikel saya kali ini. Semoga bermanfaat.
Surabaya, 02 Mei 2016
(sumber: wikipedia & berbagai sumber lainnya)